Pada hari Kamis, 16 Oktober 2025, Kepala Pusat Survei Geologi (PSG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PSG melaksanakan kegiatan monitoring lapangan terhadap Tim Survei Pemetaan Patahan Aktif yang sedang melakukan penelitian di wilayah Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Subang, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan survei, sekaligus memantau kondisi geologi di lapangan yang berkaitan dengan potensi patahan aktif di wilayah tersebut.
Kunjungan lapangan ini dilakukan ke tiga lokasi utama yang memiliki karakteristik geologi penting. Lokasi pertama berada di ruas Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan) Kilometer 177, tepatnya di Dusun Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Lokasi ini merupakan area gerakan tanah yang terjadi pada akhir Mei 2025, ditandai dengan amblasan tanah cukup intensif akibat hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.
Kepala PSG bersama tim melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi lapangan, termasuk perubahan morfologi serta indikasi kestabilan tanah di sekitar area terdampak. Hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa pergerakan tanah di wilayah ini berpotensi dipengaruhi oleh kondisi litologi dan struktur geologi yang kompleks, sehingga memerlukan pemantauan lanjutan untuk mitigasi risiko di sekitar infrastruktur strategis seperti jalan tol.

Lokasi kedua yang dikunjungi terletak di Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara. Di lokasi ini, tim menemukan singkapan batuan yang menunjukkan keberadaan zona patahan aktif Cileunyi – Tanjung Sari. Tim survei melakukan dokumentasi dan pengukuran orientasi bidang patahan untuk mengetahui arah dan karakteristik deformasi batuan yang terjadi.
Selanjutnya, kunjungan dilanjutkan ke lokasi ketiga di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang. Di area ini, terlihat singkapan batuan dengan lapisan yang telah terpatahkan, menandakan aktivitas tektonik yang masih berlangsung. Bagian sesar yang memotong hingga lapisan termuda di permukaan menunjukkan bahwa zona sesar di wilayah ini masih aktif dan memiliki potensi untuk menimbulkan deformasi di masa mendatang.
Melalui kegiatan monitoring ini, Pusat Survei Geologi menegaskan komitmennya dalam meningkatkan pemahaman tentang potensi bahaya geologi di wilayah Jawa Barat, khususnya terkait patahan aktif. Data dan temuan dari lapangan diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan mitigasi bencana geologi serta mendukung upaya pemerintah daerah dalam pengelolaan tata ruang yang berkelanjutan dan aman terhadap bencana.
