Publikasi Pusat Survei Geologi

Publikasi Pusat Survei Geologi menyajikan beberapa terbitan seperti Jurnal, Publikasi Khusus dan Peta yang merupakan hasil kegiatan lapangan.

Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral (JGSM) terbit secara berkala empat kali dalam satu tahun dengan sistem OJS. JGSM memuat pemikiran ilmiah, hasil penelitian ilmiah, atau tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan kegeologian (Geo-Hazards, Geo-Sciences, Geo-Environment, Geo- Resources).

Publikasi khusus menyajikan makalah tentang pengembangan Metode Laboratorium dan Sarana Penyelidikan, Warisan Geologi Indonesia, Laporan Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas.

Publikasi peta merupakan hasil dari kegiatan Pusat Survei Geologi yang dituangkan dalam Peta Geologi, Geomorfologi, Geologi Kuarter, Anomali Magnet dan Anomali Bouguer.

Setiap publikasi tersebut ditelaah oleh reviewer sesuai bidang keahliannya yang ditunjuk oleh Dewan Redaksi baik dari internal maupun eksternal 

JUKNIS PATAHAN AKTIF

Pusat Survei Geologi merupakan walidata peta patahan aktif sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000. Sebagai salah satu walidata patahan aktif, dokumen yang harus disiapkan adalah Petunjuk Teknis Pemetaan Peta Patahan Aktif Digital Skala 1:100.000. Buku ini merupakan pedoman dalam melakukan pemetaan dan untuk penyeragaman penyajian peta patahan aktif dalam format raster dan vektor.

Petunjuk teknis disusun sebagai pedoman dalam melakukan pemetaan patahan aktif di Indonesia. Prosedur dan standar baku dibuat sesuai dengan kondisi geologi wilayah Indonesia, sehingga diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam memanfaatkan peta patahan aktif untuk perencanaan ruang dan mitigasi bencana geologi.

ATLAS APLIKASI METODE GEOFISIKA EKUIPOTENSIAL  DI KAWASAN UNIVERSITAS PADJADJARAN KAMPUS JATINANGOR

Atlas ini terwujud sebagai salah satu bentuk kerjasama antara Pusat Survei Geologi dengan Program studi Geofisika ,FMIPA Universitas Padjadaran. Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor adalah salah satu Universitas yang terletak di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kawasan Universitas Padjadjaran ditempati oleh satuan batuan hasil gunungapi muda tak teruraikan yang terdiri atas pasir tufaan, lapili, breksi lava, dan aglomerat berumur Kuarter. Kemudian secara morfologi daerah Jatinangor merupakan kawasan  perbukitan vulkanik Kuarter dengan kemiringan lereng landai hingga curam. Perencanaan pengembangan wilayah Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor secara berkelanjutan serta upaya mitigasi terhadap bencana geologi tentunya menjadi hal yang penting dan memerlukan informasi geologi bawah permukaan. Informasi tersebut tidak hanya bermanfaat bagi warga masyarakat yang setiap harinya beraktivitas di area kampus, tetapi juga bermanfaat bagi pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan. Pada tahun 2021, Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM bekerjasama dengan Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran, telah melaksanakan penyelidikan geologi bawah permukaan di Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor menggunakan metode geofisika antara lain metode gayaberat dan geomagnet.

Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas Cekungan Pembuang 

Buku ini berupa hasil kegiatan lapangan geologi, geofisika dan geokimia dan potensi penemuan minyak dan gas bumi di daerah Cekungan Pembuang.  Hasil kegiatan lapangan ini memberikan keyakinan bahwa Cekungan Pembuang masih sangat berpotensi sebagai penghasil sumberdaya minyak dan gas bumi. 

Cekungan Pembuang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, dengan luas cekungan 16.982 km. Bagian utara dibatasi oleh tinggian Swachner, bagian selatan dibatasi oleh Cekungan Biliton dan bagian timur Cekungan Barito. Geologi Cekungan Pembuang menggunakan analogi pada Cekungan Barito yang telah dilakukan penelitian secara detail sejak lama. Analogi ini didasarkan pada beberapa parameter, yaitu; sumber rembesan minyak pada Selatan Kota Sampit yang diduga berasal dari Formasi Tanjung (ConocoPhillips & Statoil, 2013, dalam Satyana, 2020), pemboran sumur KP-1 pada Blok Kuala Pembuang ditemukan adanya Formasi Warukin dan batugamping Formasi Berai. Cekungan Pembuang sendiri memiliki sejaran eksplorasi yang singkat dan tidak diketahui. Cekungan Barito merupakan cekungan hidrokarbon tertua di Kalimantan dengan luas sekitar 70.000 km  dan diklasifikasikan sebagai cekungan matang. Di Cekungan Barito dan sampai tahun 2000 sudah lebih dari 80 sumur yang telah dibor untuk eksplorasi dan delineasi.

Kami berharap buku ini bermanfaat untuk para stake holder baik dari instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pihak swasta terutama perusahaan minyak dan gas bumi yang sedang bekerja maupun akan memasuki daerah di Cekungan Pembuang untuk melanjutkan eksplorasi tahap berikutnya.

Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas Taliabu

Penyelidikan ini terkait dengan keinginan pemerintah untuk memenuhi data dasar geologi kaitannya dengan eksplorasi lebih lanjut untuk mendapatkan wilayah kerja (WK) yang berkaitan dengan minyak bumi. Tektonik daerah Indonesia timur merupakan daerah yang kompleks karena merupakan tumbukan antara tiga lempeng yaitu: Lempeng India, Lempeng Australia dan Lempeng Samudera Pacific-Philipina. Daerah taliabu merupakan daerah yang berada di wilayah ini. Sama halnya dengan Pulau Buton dan Kepulauan Tukang Besi, Kepulan Sula dimana cekungan Taliabu berada, merupakan fragment mikrokontinen Australia yang menubruk bagian timur Sulawesi pada Miosen Tengah. Akan tetapi, Charlton berpendapat bahwa terdapat bukti-bukti yang menyatakan telah terjadi tumbukan pada Oligosen.

Pemilihan daerah Taliabu tersebut juga dilatarbelakangi dalam rangka menunjang kebijakan pemerintah dalam pengembangan Kawasan Timur Indonesia khususnya daerah Maluku Utara, dimana dalam hal ini sektor pertambangan dan energi khususnya Minyak dan Gas Bumi diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang akan memberikan efek terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat setempat.

Semoga dengan diterbitkannya buku ini bisa memberikan gambaran terkait potensi migas di daerah Taliabu serta memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas Sawu-Rote Nusa Tenggara Timur

Pemerintah Indonesia masih memiliki harapan tinggi untuk memulihkan kekuatan sektor minyak karena negara ini masih memiliki cadangan minyak yang besar, menunggu untuk dieksplorasi. Pemerintah berusaha menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan gairah eksplorasi. Salah satunya adalah dengan menyediakan Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas di area – area terbuka. Rekomendasi WK Migas berisi data – data survei Geologi dan Geofisikan (G&G) yang diolah dan disusun untuk memperoleh lead and prospect di suatu area potensi migas.  Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas disusun dengan tujuan sebagai panduan bagi calon investor yang ingin mengetahui potensi sebuah area calon wilayah kerja migas.

Secara tektonik Pulau Sawu sangat menarik karena berada di depan busur gunungapi Sunda-Banda dan pada batas tepi Benua Eurasia, serta berada pada batas perubahan penunjaman lempeng Samudra India yang terjadi sepanjang Palung Jawa di bagian barat, dengan kolisi antara batas Benua Australia dan Busur Banda pada bagian timurnya (Chamalaun dkk., 1982; Audley-Charles, 1985; McCaffey, 1988; Rigg dan Hall, 2011). 

Area Sawu – Rote merupakan bagian dari passive margin paparan Australia yang telah dikenal produktif dengan migas. Semoga hasil penelitian yang disusun dalam buku RWK Savu – Rote bisa memberikan tambahan informasi yang bermanfaat bagi peningkatan kegiatan eksplorasi di area frontier.

Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas MNK Sumatera Tengah

Cekungan Sumatera Tengah sudah terbukti memiliki potensi hidrokarbon konvensional, namun untuk potensi non konvensional masih belum terbukti. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai potensi shale hydrocarbon diperlukan studi yang mendalam pada serpih dari shale hydrocarbon bearing formation di Cekungan Sumatera Tengah, meliputi posisi stratigrafi dari shale hydrocarbon, runtunan formasi pembawa shale hydrocarbon, hubungan antar formasi, lokasi tipe, kandungan fosil, umur, properti shale hydrocarbon baik kimia maupun fisika, (fasies) lingkungan pengendapan, penyebaran baik secara lateral maupun vertikal, ketebalan, dan serta area prospek dari shale hydrocarbon. Laporan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun 2020 yang difokuskan pada studi geomekanik dari lapisan serpih di daerah ini. Selain memberi manfaat untuk pengembangan ilmu, penelitian ini diharapkan juga dapat membantu para pelaku industri untuk mengurangi resiko dalam eksplorasi serpih hidrokarbon.

kementerian_energi_dan_sumber_daya_mineral
geologi_indoesia_logo

Pusat Survei Geologi © 2005 – 2023
Badan Geologi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral